Visual Content Copyright. Apa Sih?
Ya! Pasti pernah kalian ngalamin namanya kena copyright di youtube. Entah dari audio yang kamu pakai, atau beberapa footage yang kamu pake (biasanya ciri khas Reuploader). Kita sudah tahu kalo audio musik sudah memliki sistem Konten ID yang akurat, entah kalian ubah suara atau durasinya, tetap audio di video kalian yang kena copyright. Seperti yang kita tahu, Youtube telah memperbarui kebijakannya untuk melindungi hak cipta dan memperketat monetisasi, yang mana sebenarnya itu adalah hal yang bagus, baik bagi Youtube, Pengiklan dan Pembuat Konten. Semakin pembuat konten membuat video berkualitas dan orosinil, semakin banyak pengiklan yang akan tertarik bukan? Pernahkah kalian mengetes sistem AI Youtube untuk mendetect visual content copyright?
Waktu opening Piala Dunia 2018 kemarin, saya mencoba untuk membuat sebuah video highlight match antara Rusia Vs Arab. Dan Tentunya, saya mengambil konten video dari channel youtube FIFA TV. Setelah melakukan editing, dengan menggabungkan beberapa video footage FIFA TV, kemudian di upload dengan durasi yang lebih panjang daripada aslinya. Dan inilah yang saya dapatkan, COPYRIGHT STIKE!
Visual content copyright secara tepat mampu menganilisa detik berapa video yang saya ambil dari FIFA TV. Logikanya, jika kamu para pembuat kreator merasa penasaran, pasti akan memperbaiki berdasarkan hasil strike tersebut kan? Well, sudah saya lakukan dengan memodifikasi komposisi durasi dan penambahan filter noise/color corrector. Intinya membuat footage yag saya ambil dari FIFA TV terlihat tidak terlalu sama dengan aslinya. Dan bisa kalian lihat, konten video yang diupload kembali terkena COPYRIGHT STRIKE!
Walapun strike nya berkurang menjadi satu, namun tetap saja kita tidak bisa mengelabui sistem AI Youtube. Sepertinya di bulan mendatang, sistem Visual Content Copyright ini akan terus diugrade ke tingkat akurasi yang setara dengan analisa Konten ID pada audio. Mungkin jika beruntung, dengan segala modifikasi (buat gambar kecil, durasi video dipanjang-panjangin atau warnanya dibikin 'butek') video kalian akan lolos monetisasi. Tapi perlu diingat, pemegang hak cipta dapat sewaktu-waktu TAKE DOWN video kamu secara manual, tanpa asistensi AI Youtube.
Apa kesimpulan yang saya dapatkan?
1. Para reuploader akan makin kesulitan membuat konten. Dan kemungkinan video pada channel mereka akan dihapus. Atau mungkin saja juga berujung pada penghapusan channel sepihak.
2. Semakin tidak ada toleransi terhadap hak cipta. Jika kalian perhatikan, video yang saya upload itu DI CEKAL DI SEMUA NEGARA. Biasanya kan bisa ditayangkan, asal monetisasinya jatuh ke pihak pemegang hak cipta.
3. Hal ini akan melindungi dengan lebih baik para pemegang hak cipta. Secara tidak langsung pembuat orisinil akan memegang hak cipta sekaligus monetisasinya secara eksklusif. Tidak akan ada video kembar yang terupload Youtube.
"Hal Kreatif itu lahir dari mencoba dan mengulang."
aiyemping|2017
Komentar
Posting Komentar