Kemahalan Apa Kemurahan Pasang Tarif?

Perang harga yang bisa merusak pasar. Situasi yang sudah biasa kita denger buat kalian yang kerjaan full timenya di bagian industri kreatif. Harga yang ga adil adalah situasi yang paling susah dipahami bagi para vendor dan klien. Apakah kita bisa mengontrol harga jasa, misalnya foto prewedding untuk vendor lain? Apakah klien tidak berusaha untuk terus mencari yang lebih murah daripada vendor lain? So, buat kamu yang baru terjun di industri seperti ini, kalian perlu menetapkan standar untuk brand kamu sendiri. Bagaimana caranya?



1. Based on Your Unique Style
Hasil foto yang 'Unik dan Menarik' adalah kriteria utama klien untuk memilih vendor. Kalau kamu memang bisa membuat foto yang beda dari yang lain, ataupun dengan kualitas gambar dan editan yang bagus, kamu bisa menetapkan tarif yang cukup tinggi dari harga pasar. Tentunya kamu harus bandingan dulu dengan beberapa hasil foto vendor lain yang beredar dipasaran. Portfolio kamu merupakan salah satu nilai jual paling tinggi bagi klien kamu. Logikanya, jika klien sudah menyukai hasil kamu, berapapun tarif kamu, mereka akan mau menyesuaikannya (tapi harus masuk akal juga ya harganya).

2. Based On Gear
Selain uniqueness yang kamu miliki, kamu perlu mempertimbangkan alat yang kamu pakai untuk membuat foto. Seberapa minimalis atau maksimalis alatmu, tetep kamu harus menghitungnya berdasarkan pemakaian per proyek. Anggap investasi alat mu, dibiayai oleh klien kamu. Jadi, kalau kamu dapat job, bayarannya mampu untuk balik modal, atau bahkan buat upgrade alat. Logikanya juga, semakin banyak alat yang kamu gunakan, harganya juga harus meninggi. Kebayang kan?

3. Based on Negotiation
Ini adalah salah satu trik buat kamu yang senang menghandle "job ulian timpal" alias poto karena teman. Bukan berarti karena dia temen kamu, dia harus dapat gratisan. Saya tau itu sangat sulit untuk di tolak bagi sebagian orang. Tapi, kamu harus belajar menegosiasikan kebutuhan kamu. Misalnya, jika temen kamu sanggupnya cuman gratisan, ya kamu juga sanggupnya moto cuman ala kadarnya, dengan alat seadanya. Tapi jangan mengesampingkan kualitas hasil kamu ya. Karena seberapapun byaran proyeknya, hasilmu akan tetap di publikasikan oleh orang lain, dan orang lainnya kan berkomentar bagaimana hasil kerja kamu. 

Memasang tarif yang standar dipasaran? Boleh-boleh saja, asalkan kamu harus yakin, kalo harga yang kamu jual itu bisa memuaskan klien dan memenuhi kebutuhan kamu. Saya mengerti, kita perlu pasang harga promo (murah) untuk promosi, tapi cukup sesekali bukan? Jangan sampai pasang promo murah, nanti kamunya bikin kualitas yang murahan ...  Kasian lo kliennya. Sama kamunya ke depannya nanti.

"Hal Kreatif itu lahir dari mencoba dan mengulang."
aiyemping|2017

Komentar

Postingan Populer